Juru bicara penanganan COVID19 Achmad Yurianto mengungkapkan masih ada beberapa daerah yang kenaikan kasusnya cukup tinggi.
Untuk menangani persoalan tersebut, ia mengaku telah bertemu dengan Dinas Kesehatan baik ditingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk melakukan komunikasi lebih lanjut. Yuri pun meminta agar Dinas Kesehatan setempat bisa segera melakukan upaya-upaya penanganan yang cepat, tepat, dan cermat.
”Kami menyampaikan kepada Dinas Kesehatan bahwa ini harus dilakukan intervensi yang lebih cepat lagi, bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus tetapi juga terkait tingginya jumlah kasus per 100.000 orang, yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai tingkat risiko ancaman tertular, di beberapa daerah masih cukup tinggi,” kata Yuri dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore (27/6).
Yuri menilai, masih tingginya kasus positif di beberapa daerah tersebut disebabkan oleh kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan serta minimnya kesadaran individu yang terpajan COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri. Sehingga upaya pencegahan tidak berjalan dengan baik.
”Ini terjadi karena sumber penularan masih ada ditengah masyarakat yaitu beberapa orang yang sakit terinfeksi COVID-19 dan berpotensi menular tetapi tidak melakukan isolasi dengan baik, tidak melakukan upaya menjaga orang lain dengan memakai masker dan banyaknya masyarakat yang tidak melindungi dirinya sendiri dengan jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun,” terangnya.
Yuri menekankan, protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan baru menuju tatanan masyarakat produktif namun tetap aman dari pajanan COVID-19. Kedisiplinan, kesadaran dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar kenaikan kasus tidak semakin tinggi.
”langkah ini bukan langkah yang sulit tetapi dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat karena ini harus dilakukan terus menerus dan tidak terputus serta harus menjadi sebuah kebiasaan baru, kami yakin kita bisa melakukan ini,” harapnya.
Dalam update penanganan COVID-19 per tanggal 27 Juni 2020 saja, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 1.385 orang, sehingga totalnya 52. 812 orang. Penambahan tersebut didapatkan dari pemeriksaan spesimen sebanyak 21.589 sehingga total menjadi 753.370 spesimen. Penambahan kasus tersebut tersebar di 448 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
”Jawa Timur dengan penambahan 277 kasus baru dan 190 sembuh, DKI Jakarta 203 kasus dan 68 sembuh, Jawa Tengah 197 kasus baru dan 22 sembuh, Sulawesi Selatan 146 kasus baru dan 41 sembuh, Bali 106 kasus dan 21 sembuh,” terang Yuri.
Sementara itu, ada 18 provinsi melaporkan kasus baru dibawah 10, 4 provinsi diantaranya melaporkan tidak ada kenaikan kasus sama sekali.
Lebih lanjut, Yuri Menyebutkan ada beberapa daerah yang melaporkan kasus sembuh lebih banyak daripada kasus positif diantaranya Kalimantan Selatan, Maluku, Kalimantan Barat, dan Sumatera Barat.
”Total kasus sembuh hari ini sebanyak 576 orang sehingga akumulasinya menjadi 21.909 orang, kasus meninggal 37 orang sehingga total menjadi 2.720 orang,” imbuhnya.
Pemerintah masih melakukan pemantauan kepada OPD sebanyak 40.541 orang, pengawasan pada PDP sebanyak 13.522 orang serta terus melakukan pemeriksaan secara masif, contact tracing secara agresif untuk segera menemukan kasus positif di tengah masyarakat untuk diisolasi secara ketat guna memutus rantai penularan.
Sumber : Website Kemenkes RI